TERNATE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maluku Utara (Malut) mengingatkan untuk mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor di wilayah Halmahera Timur ( Haltim), sebagian Halmahera Utara (Halut) dan Morotai.
Peringatan tersebut menyusul tingginya curah hujan lebat di wilayah tersebut.
BMKG memprediksikan dalam periode sepekan ke depan, hujan dengan intensitas tinggi disertai kilat petir berpotensi terjadi di wilayah sebagian Halmahera.
Prakirawan BMKG Stasiun Babullah, Justia mengatakan tingginya curah hujan lebih di pengaruhi skala lokal, dimana terjadi tekanan rendah di Utara Halmahera yang mempengaruhi kondisi cuaca di Malut.
"Perlu diwaspadai potensi cuaca extrim seperti hujan lebat yang dapat menimbulkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang." jelasnya.
Selain tekanan rendah yang terjadi di Utara Halmahera tingginya curah hujan disebabkan peralihan musim memasuki periode awal musim hujan mulai September hingga minggu kedua Oktober ini.
"Himbauan agar masyarakat selalu mencermati informasi yang diberikan. Lebih mewaspadai jika ada potensi hujan lebat di beberapa wilayah yang berpotensi banjir dan tanah longsor." tegasnya lagi.
Sementara itu untuk tinggi gelombang diperairan sekitar Ternate masih tergolong rendah dimana tinggi gelombang 0.5 hingga 1.25 meter. Sedang di jalur pelayaran Ternate Bitung tinggi gelombang sedang dengan kecepatan angin 8-14 knot. Untuk tinggi gelombang samudra pasifik utara Halmahera, barat Halmahera dan Mororai serta Haltim tinggi gelombang mencapai 2.25 meter.
"Nelayan harus tetap mewaspadai jika terjadi cuaca buruk dan tinggi gelombang di beberapa perairan wilayah Malut." tutup Justia. (uci)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi