TERNATE - Gempa dengan magnitudo 7.5 mengguncang Kota Ternate dan sekitarnya, Selasa (10/11/2020) pukul 08.00 WIT.
Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kegempaan Sumber BMKG menyebut gempa berlokasi di 1.43 Lintang Utara, 126,42 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer tersebut berpotensi tsunami.
Warga di pesisir pantai Jambula, Sasa, Kastela panik dan lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri berlari ke daerah ketinggian. Besarnya guncangan menyebabkan banyak warga yang tertimpa bangunan rumah. Kepanikan terjadi setelah tsunami menerjang pesisir pantai.
Dilaporkan 30 rumah rusak berat, 19 rumah rusak ringan dengan korban jiwa 62 orang terdiri dari dewasa dan anak anak.
Para korban umumnya mengalami luka berat patah tulang dan bahkan ada yang meninggal dunia.
Tim evakuasi yang terdiri dari TNI, tim medis dari puskesmas, palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat ke pesisir pantai untuk menyelamatkan dan mengevakuasi para korban untuk diberikan pertolongan pertama di tenda tenda pengungsi yang telah disiapkan.
Itulah skenario dalam latihan simulasi penanggulangan bencana alam yang dilaksanakan Korem 152 Babullah di lapangan Basarnas, Kastela Ternate.
Dalam latihan tersebut mensimulasikan jika terjadi Gempa dan Tsunami.
Kapenrem 152 Babullah Mayor Inf Iriono mengatakan latihan simulasi tersebut sesuai perintah Panglima Kodam XVI Pattimura untuk kesiapan evakuasi jika terjadi bencana.
Terpisah Dandim Ternate,Letkol Inf R. Moch Iskandarmanto mengatakan dalam latihan tersebut sedikitnya melibatkan sekitar 500-an prajurit TNI.
"Simulasi ini bertujuan untuk melatih kesiapan kita menghadapi jika nanti terjadi bencana alam. Jadi kita tau cara berkoordinasi di lapangan dengan TNI POLRI, Tagana, BPBD, tim medis, PMII, Basarnas. " terang Dandim.
Selain itu juga unsur perbantuan dilibatkan, baik kesehatan, pengawalan, dapur umum hingga bantuan teknik juga tenda tenda pengungsi telah disiapkan.
"Tempat pengungsi siap, skenario awalnya tidak ada potensi tsunami. Setelah kita bantu evakuasi korban ternyata terjadi stunami. Nah itu kita melatih kesiapan kami bagaimana menghadapi itu." kata dandim lagi.
Sementara itu Kepala BPBD kota Ternate, Muh Arif mengatakan latihan tersebut merupakan tanggung jawabnya untuk melakukan pertolongan cepat jika terjadi bencana alam seperti gempa dan tsunsmi. (uci)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi