TOBELO- Meskipun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun anggaran 2020 lalu oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara telah ditutup, namun masih ada juga Proyek pembangunan Sekolah di wilayah itu yang belum terselesaikan.
Sesuai data dari Dinas Pendidikan setempat, dari 25 sekolah yang dibangun, 2 sekolah diantaranya belum selesai pembangunannya. Kedua sekolah tersebut masing masing pembangunan Laboratorium Komputer beserta Peralatan milik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) Negeri 6 Desa Wosia Kecamatan Tobelo Tengah serta pembangunan Ruang baru SMP Satu Atap (Satap) Desa Kakara Kecamatan Tobelo Selatan.
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Halmahera Utara Harje Manuel kepada suaraindonesia.co.id Selasa (19/01/2021) mengatakan, lambannya progres pembangunan dua Sekolah tersebut dikarenakan terjadi penundaan pencairan Dana DAK 2019. Manuel pun tidak menyebutkan alasannya hingga terjadi penundaan pencairan.
Dia juga menjelaskan soal mekanisme pencairan dana DAK yaitu dari Keuangan langsung masuk ke rekening DAK masing masing Sekolah.
" Progres yang baru 25 persen yaitu SMP N VI Desa Wosia dan SMP Satap Desa Kakara jadi tugas kami hanyalah melakukan pengawasan, serta melakukan permintaan pencairan,"ungkapnya
Manuel menambahkan pekerjaan pembangunan kedua Sekolah tersebut akan di lanjutkan kembali pada 2021. Untuk itu dirinya berharap secepatnya dilakukan pencairan dana DAK 2020 ke rekening Sekolah.
Diketahui alokasi Dana DAK 2020, sebesar 9 Miliar untuk pembangunan 25 Sekolah yang tersebar di wilayah itu, namun dari jumlah itu, baru 3 sekolah yang sudah menerima DAK 100 persen.(SL)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi