TOBELO - Puluhan murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasa Tsanawiyah (MTS) Nurul Huda Desa Mamuya Kecamatan Galela, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, hari ini Rabu (24/03/2021) pagi tadi, terpaksa harus mengikuti ujian dibawah tenda terpal di tempat dimana mereka bisa mengakses internet.
Susanti Yoi Sangaji salah satu guru SMA yang juga sebagai pemerhati Pendidikan di desa itu mengatakan, pihak sekolah mengaku kesulitan untuk mendapatkan sinyal 4G di base transceiver station (BTS) karena selama ini tidak ada akses tersebut.
Susanti juga mengatakan, untuk mendapatkan nilai keulusan para siswa diwajibkan mengikuti ujian Madrasah berbasis komputer dan smartphone.
Dengan begitu, pihak sekolah bersama orang tua murid bersama membuat tenda terpal (sibua.red) di Tanjung Wauo Desa Mamuya sekitar 3 km dari lokasi sekolah.
"Jadi orang tua murid berinisiatif membuat sibua. Kita disini tidak ada jaringan kasihan juga anak-anak. Untuk mengikuti ujian saja harus berjalan kaki sejauh 3 Km menuju tanjung Wauo," terang Susanti
Lanjut kata dia, bagi Madrasa Tsanawiyah Nurul Huda Desa Mamuya ujian berbasis online ini merupakan kali pertama setelah sebelumnya ujian dilakukan dengan cara manual dengan alasan tidak ada jaringan. Namun kali ini diwajibkan mengikuti ujian berbasis online.
Guna mengatasi hal ini masyarakat setempat telah menyampaikan aspirasi mereka lewat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) daerah pemilihan (dapil) Galela- Loloda pada saat reses. Dengan harapan agar masalah ini secepatnya di atasi.
"Sudah kami sampaikan kepada dua anggota Dewan yaitu Samsul Bahri dan Fahmi Juba waktu reses sampai saat ini belum ada titik terang," ungkap Susi
Selain penyampaian aspirasi ke anggota DPRD, Susi Yoi Sangaji yang juga mantan guru di Sekolah Madrasah Stanawia Nurul Huda meminta kepada Pemda lewat Dinas Komunikasi dan Informasi (DiskomInfo) agar berupaya pengadaan tower BTS di wilayah itu.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Haerul Anwar |
Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi