JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri China Ke Yucheng mengkritik sanksi Barat yang dijatuhkan ke Rusia, pasca invasi ke Ukraina.
Pihaknya menyebut, poin pembicaraan dengan Kremlin, urusan khusus China mengatakan dengan tegas terkait itu.
"Perluasan NATO makin jauh. Karena ini semakin medekati Moskow," paparnya, sebagaimana dikutip Suaraindonesia.co.id melansir VOA.
Dia mengatakan, sangat memahami posisi Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya.
Dimana seharusnya NATO dibubarkan dan 'diasingkan ke dalam sejarah bersama Pakta Warsawa'.
"Namun, NATO terus memperkuat dan memperluas (pengaruh) dan melakukan intervensi Meliter di negara-negara seperti Suriah, Irak, Yogoslavia dan Afganistan," sebutnya menambahkan.
Dengan kejadian itu, pihak Rusia mencoba mengantisipasi hal itu degan menempuh jalur itu.
"Krisis di Ukraina ini adalah peringatan keras," tegasnya menambahkan.
Hingga pekan ketiga invasi ke Ukraina, Rusia masih terus melakukan serangan masif.
Bahkan, sejumlah alat perang canggih sudah diterjunkan. Seperti senjata termobarik dan hipersonik.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara Festiyanti |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi