TERNATE - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) disejumlah daerah di Maluku Utara diwarnai kericuhan.
Kericuhan dipicu adanya masyarakat yang menggunakan hak pemilih ganda di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berbeda.
Selain itu beberapa warga yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker mengamuk karena tidak terima ditegur petugas di TPS.
Polisi yang berada 50 meter dari TPS segera mengamankan warga yang membuat kegaduhan. dengan kejadian tersebut petugas pengamanan personil kepolisian mengambil peran guna mengamankan TPS tersebut, sehingga situasi bisa kembali kondusif dan massa yang membuat kericuhan bisa diamankan.
Itulah skenario simulasi pengamanan Pilkada yang digelar di lapangan apel Mapolda Maluku Utara yang dihadiri sejumlah personil Polisi dari beberapa Polres yang ada di Maluku Utara , Rabu (26/11/2020) pagi.
Kabag Humas Polda Malut, Adip Rojikan mengatakan tujuan simulasi memberikan pembekalan anggota Polri di TPS. Tugas pokok Polri adalah memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan tertib dan lancar.
"Jika ada gangguan yang membutuhkan polisi, anggota siap mengamankan di lapangan." jelasnya.
Sebanyak 942 personil Polri disiapkan untuk pengamanan TPS di Kabupaten dan Kota di Maluku Utara. Dimana jumlah tersebut terbagi menjadi dua yakni, 418 personil untuk pengamanan TPS dan 233 personil Shabara untuk pengamanan mobiling serta dibantu 301 anggota Brimob yang tersebar di setiap Polres.
"Seluruh Polres kecuali Polres Ternate dan Polres Tidore tidak membutuhkan BKO Dalmas." jelas Adip kepada sejumlah wartawan.
Pihaknya memastikan anggota Polisi yang bertugas melakukan pengamanan dalam keadaan sehat dan bebas Covid-19 serta dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD).
"Pilkada nanti agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan masker, cuci tangan jaga jarak." pesan Kabid Humas.
Dirinya berharap agar masyarakat Maluku Utara menggunakan hak pilihnya berpedoman pada kujujuran. Jangan Golput dan tidak ada sikap Provokator. (uci)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi